BATUR TREKKING

profilekomunikasipaketkontak
paket tour 2 malam paket tour 3 malam paket tour 4 malam
Paket Tour Murah

Pendakian gunung Batur adalah salah satu kegiatan petualangan ringan yang paling populer di Bali, baik orang dewasa maupun anak-anak sekolah mulai dari tingkat SLTP. Demikian juga dari kalangan wisatawan manca negara sangat populer karena hanya memerlukan waktu sekitar 5 jam sudah bisa kembali lagi di bawah. Fasillitas wisata juga sangat lengkap di daerah ini, mulai dari kota kecil Kintamani, Panelokan, dan di bawah di pinggir danau ada banyak akomodasi, restoran dan kendaraan. Para pendaki banyak yang mulai dari kota lain seperti Denpasar, Kuta, Sanur atau Nusa Dua dengan naik kendaraan sekitar 1.5 jam untuk bisa mulai pendakaian jam 04.00. Akan tetapi idealnya adalah menginap di Panelokan atau Kedisan, sehingga bisa lebih banyak tidur atau istirahat untuk mempersiapkan stamina, karena bagaimanapun juga mendaki gunung memerlukan cukup banyak tenaga dan ketahanan tubuh. Anak di bawah 5 tahun tidak diasaran untuk ikut mendaki gunung Batur, demikian juga bagi mereka yang sangat peka terhadap cuaca dingin, dan asap belerang, karena di puncak gunung Batur ada rembesan uap panas yang kemungkinan besar mengandung gas belerang.

Gunung Batur adalah anak dari sebuah gunung yang tidak diketahui namanya di masa lampau ketika bumi ini masih begitu aktif, mungkin seumuran dengan kaldera Toba yang diperkirakan oleh para vulkanolog terbentuk sekitar 70.000 s.d 100.000 tahun yang lalu. Kaldera Batur yang sekarang berupa sebuah danau bernama danau Batur itu luasnya kalau diukur di bibir kawah sekitar 3 x 5 km, sedangkan danaunya yang di bawah jauh lebih sempit karena di salah satu sisi kawah tumbuh sebuah gunung aktif yang disebut gunung Batur. Sampai saat ini ketinggian gunung Batur ini sudah mencapai 1717 meter dari permukaan laut, diperkirakan akan terus tumbuh bertambah tinggi.

Daerah Batur Dalm Sejarah

Dokumen kerajaan Bali banyak ditemukan di daerah pegunungan ini dan yang tertua adalah sebuah dokumen berangka tahun 963 M menyebutkan kewajiban dan hak dari sebuah desa bernama Trunyan. Desa ini sampai sekarang masih ada dan terkenal dengan tradisi penguburannya yang unik. Demikian juga dokumen kerajaan yang lebih belakang menyebut desa seperti Kedisan, Songan dan Er Tabar di sekitar danau ini. Hanya Er Tabar yang tidak bisa diidentifikasi oleh para arkeolog, dan yang lainnya sampai sekarang masih ada. Demikian juga desa Kedisan adalah desa yang pertama kita temukan ketika naik mobil menuruni lembah kaldera sebelah barat menuju pinggir danau tempat dibangun sebuah penyeberangan atau pier yang cukup tertata. Semua warga Trunyan atau wisatawan yang keluar masuk desa memakai boat sejenis ini yang hanya perlu waktu 45 menit. Jalan darat sebenarnya sudah dibuat menuju desa ini akan tetapi karena kondisi alam yang sulit di kaki sebuah tebing maka tidak nyaman untuk melalui jalan tersebut.

Langkah Pendakian Batur

Perjalanan dimulai dari sebubah tempat di barat daya gunung dekat sebuah pura bernama Pura Jati. Sepanjang sekitar 1 km jalan masih datar atau hanya sedikit naik, setelah itu mulai dengan sudut kemiringan sekitar 45 derajat dan terus naik sampai sekitar 70 derajat dekat bekar letusan paling bawah. Ada sekitar 3 kaldeka kecil, dan di beberapa tempat ada asap keluar dengan panas lebih dari 100oC. Diperluakan waktu sekitar 2 jam untuk mencapai tempat ini, dan tidak ada pepohonan sama sekali sepanjang jalan yang kita lalui. Selanjutnya naik lagi untuk mencapai puncak tertinggi dengan kemiringan sekitar 70 derajat, hanya sekitar 30 menit sudah sampai. Tibalah di bibir kaldera yang utama Batur yang tercipta tahun 1963, mungkin garis tengahnya sekitar 400 meter terbukan ke arah danau Batur.

Sekitar jam 05.15 matahari mulai muncul dengan sinarnya yang agak aneh tidak seperti biasa yang kita lihat sehari-hari, dengan warna yang merah ada garis-garis, dan semakin kelihatan penuh semakin berubah. Kembali turun melalui lembah sebelah selatan gunung ke arah yang disebut Toya Bungkah. Di tempat ini salah seorang pujangga terkenal Indonesia membangun sebuah villa yaitu Sutan Takdir Ali Syahbana yang sampai sekarang masih bisa kita lihat. Memang tempat ini sangat cocok untuk mencari inspirasi sebuah karya tulis khususnya kesusastraan.

Sekitar jam 09.00 akan tiba kembali di pinggir danau tempat di mana terdapat banyak sekali kolam dan Spa yang dimodifikasi dari sebuah sumber air panas. Namun untuk menikmati mandi di kolam dan spa tersebut harganya sangat mahal, mulai dari Rp 150.000 per orang per jam sampai Rp 250.000 per orang per jam. Kolam air panas ini sudah terlalu komersial, pada hal itu hanya menggunakan sumber air panas alam.

Mulai tahun 2017 ini pendakian gunung Batur menjadi sangat mahal karena dikenakan guide trekking sebesar Rp 400.000 dan tiket Rp 100.000 per orangnya, sedangkan untuk masuk wilayah Kintamani saja sudah dikenakan Rp 20.000. Sayang asosiasi dan pemerintah Kab. Bangli tidak melihat bahwa pendapatan dari wisata melalui retribusi seperi ini sebenarnya kurang menunjang pembangunan ekonomi daerahnya. Kalah jauh cara berpikirnya dibandingkan dengan Kab. Purwakarta di Jawa Barat.

sms/wa ke 081 936 128 707
atau hubungi kami belakangan melalui email :
email

Tour Lainnya

  1. Mendaki Gunung Batur
  2. Taman Ayun dan Begudul
  3. Besakih dan Klungkung
  4. Kota Denpasar
  5. Tarian Kecak
  6. Barong dan Kintamani
  7. Sangeh dan Taman Ayun
  8. Shopping Pasar Sukawati
  9. Pura Tanah Lot
  10. Desa Kuno Trunyan
  11. Pura Uluwatu