TARI BARONG DAN KINTAMANI

Tempat Kunjungan Kintamani Tour

Paket wisata Kintamani ini merupakan tour satu hari penuh ke pusat kebudayan Bali. Tour dimulai dari tempat singgah pertama yaitu menonoton tarian Barong di Batubulan, di atas sebuah panggung tradisional Bali diiringi dengan musik tradisional Bali lengkap. Hiburan yang bernama Barong ini merupkan sebuah paket lengkap tari, drama, musik dan komedi, dan pantomime. Sehingga menonton tarian barong ini bisa mendapatkan gambaran lengkap tentang seni teater dan tarian Bali secara umum. Oleh karena itu bagi mereka yang berkunjung ke Bali dan tertarik untuk melihat seni tari, drama, dan musik tradisional tour melihat tarian Barong dan Kintamani merupakan pilihan yang paling tepat.

Selanjutnya adalah tempat-pusat kerajinan dan seni terkenal seperti kerajinan emas dan perak, seni patung, dan seni gambar yang sangat terkenal di manca negara. Kesenian inilah yang menyebabkan Bali demikian banyak dipublikasikan oleh para penulis travel, jurnalis, antropolog, dan arkeolog di masa lampau, sehingga menyedot perhatian banyak kalangan untuk mengunjungi pulau Bali. Menuju Kintamani singgah di Tirta Empul Tampak Siring, sebuah lembah dengan mata air dan pura. Karena suasananya yang sangat nyaman presiden Soekarno mendirikan istana di sebelah lembah.

Tempat persingghan utamanya adalah pegunugan Kintamani sambil menikmati makan siang di salah satu restoran yang terletak di pinggir barat kaldera Batur dengan pemandangan yang sangat menawan. Di Indonesia hanya ada dua pemandangan alam yang demikian menawan, yang satunya lagi ada di Sumatra Utara di tanah Batak yaitu Danau Toba.

Harga Rp 275.000 per orang, minimum peserta 2 orang, Rp 150.000 per orang untuk peserta 4 orang. Harga sudah net termasuk kendaraan ber AC, tiket masuk di tempat-temapt kunjungan, parkir, makan siang, sumbangan-sumbangan di tempat kunjungan. Bagi yang tinggal di Nusa Dua ada tambahan karcis toll Rp 11.000/orang

Untuk keterangan lebih lanjut bisa dihubungi
Bali Kumala Sari ( BIstur ) Ph 0361 463 448/447 atau Sms ke 081 936 128 707
atau hubungi kami belakangan melalui email :

Kintamani dan Sekitarnya
Nama Kintamani demikian populernya di Eropah, Australia, Jepang, dan berbagai negara yang warganya banyak berkunjung ke Bali. Nampaknya bukan saja di jaman kemerdekaan Indonesia tempat ini terkenal, akan tetapi jauh sebelumnya yaitu sekitar abad ke-9 dan ke-10 sudah terkenal karena banyaknya pendatang baru ke tempat tersebut baik sebagai penyebar agama maupun pedagang. Lokasi Kintamani ini ada di tepi barat kaldera Batur dengan ketinggian 1200 meter di atas permukaan laut, dari Denpasar 62 km yang bisa ditempuh dalam waktu 2 jam tanpa singgah. Bagi kita sekarang ini tentu tidak ada masalah dengan jarak sejauh itu, akan tetapi di masa lampau bagaiman mungkin tempat seperti itu lebih terkenal dari tempat-tempat seperti dataran yang dekat dengan laut yang Bali punya seperti di bagian selatan dan utara. Peninggalan sejarah banyak ditemukan di sekitar Kintamani yang menandakan memang tempat ini menarik setiap orang walaupun di masa lampau yang sudah lebih dari 1000 tahun lalu.

Sebenarnya di tepi barat kaldera Batur ini ada 2 desa tradisional yang kalau dari Denpasar pertama wisatawan akan bertemu dengan desa Penelokan, dan sekitar 2 km naik ke utara sampailah di kota kecil Kintamani, dan jika diteruskan naik, sekitar 1.5 km terdapat sebuah pertigaan yang disebut dengan Penulisan. Sedangkan di bawah di tepi danau Batur ada sebuah desa kuno bernama Trunyan yang terkenal karena tradisi penguburannya. Di tepi barat Danau Batur terdapat beberapa sumber air panas yang oleh masyarakat lokal disulap menjadi kolam-kolam spa yang menarik, tapi sayangnya harganya yang sangat mahal untuk menikmati kolam dan spanya ini. Semua daerah ini berada di wilayah administrasi kecamatan Kintamani, kabupaten daerah tingkat II Bangli. Di samping desa Trunyan ada lagi dua desa kuno yang sudah dicatat oleh kerajaan lebih dari 1000 tahun lalu yait desa Kedisaan dan desa Songan. Kedua desa ini masih bisa kita lihat sampai sekarang. Sama dengan mitos yang meliputi danau Toba di Sumatra utara, danau Batur dengan gunung Batur juga ada mitos yang mengatakan bahwa dulunya gunung ini mencapai langit, karena seringnya kera itu naik ke puncak gunung dan mempermainkan bulan, maka diledakkannya gunung tersebut sehingga tidak ada yang mengganggu lagi. Mungkin saja sebelum letusan yang maha dahsyat di atas danau Batur dulunya adalah sebuah gunung yang sangat tinggi dan terlempar ketika letusan terjadi.