KUNINGAN

profilekomunikasipaketkontak
paket tour 2 malam paket tour 3 malam paket tour 4 malam
Paket Tour Murah

Kuningan adalah perayaan hari keagamaan sebagai rangkaian dari Galungan, setelah 10 hari semenjak Galungan. Adapun makna dari perayaan ini sebenarnya simbolis saja, karena pada waktu Galungan para leluhur secara simbolis seolah-olah diundang pulang kembali untuk mendekatkan diri dengan keturunannya dan selama 10 hari mereka seolah-olah dekat untuk mengingat kembali masa-masa hidupnya bersama seluruh anggota keluarga. Dan pada waktu Kuningan dianggap peringatan tersebut sudah selesai dan kembali lagi dalam kegiatan sehari-hari bagi masyarakat.

Dekorasi Kuningan

Pada waktu Kuningan pun sebenarnya tidak kalah meriahnya dibandingkan dengan waktu Galungan. Hanya pembuatan hiasan atau dekorasi tidak dilakukan lagi, karena semua hiasan dan dekorasi pada waktu Galungan dianggap berlaku untuk Kuningan. Sehingga secara umum kelihatan waktu Kuningan kemeriahannya kurang dibandingkan dengan waktu Galungan. Tergantung kepada masing-masing daerahnya secara umum ada yang melakukan kegiatan lebih sedikit dan ada juga yang sama untuk kedua hari keagamaan ini, kecuali daerah Bali utara tidak begitu meriah, bahkan tidak begitu kelihatan kegiatannya. Di masa lampau di beberapa tempat sering digunakan oleh para penjudi ayam untuk mengisi hobi judi mereka dengan mengadakan sabungan ayam sehari suntuk, karena kebetulan pada hari tersebut ada kegiatan kecil juga di pura milik Desa dan ini dimanfaatkan.

Kuningan Masa Sekarang

Suasana kedua hari keagamaan ini agak berbeda kalau dibandingkan dengan 20 tahun yang lalu, karena kelihatan sekali bahwa kegiatan dan keramaian tidak lagi numpuk di Desa, tetapi masyarakat sudah menyebar ke mana-mana, karena adanya transport yang mudah seperti mobil, sepeda motor, atau angkutan umum. Jadi tidak lagi bisa diharapkan bahwa masyarakat berkumpul di jalan-jalan desa berkengkrama, main volly atau sepak bola seperti di masa lampau. Demikian juga masyarakat perkotaan banyak yang lari ke pegunungan untuk melihat suasana yang berbeda, terlebih-lebih sehari setelah kuningan ini bisanya tempat-tempat wisata sangat ramai dikunjungi.

Fleksibilitas Ritual

Ritual keagamaan memang harus berubah, jika tidak maka akan menyebabkan penganutnya tidak berkembang juga, namun sebagai sebuah kegiatan yang mengakibatkan dampak keramaian perlu dilestarikan. Karena keramaian, berkumpul bersama di antara sesama di sebuah lingkungan pemukiman sangatlah perlu. Di masa lampau ketika ikatan kekerabatan itu sangat kuat rasanya tanpa dibuatkan hari raya keagamaanpun mereka akan tetap erat, sedangkan pada jaman sekarang akan sangat sulit yang akan menjadi hambatan pokok dalam pelaksanaan perayaan keagamaan secara tradisional.